Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Jokowi Resmikan Bendungan Ladongi Sembari Menaiki Perahu Naga di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara

Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12/2021). Peresmian itu dilakukan sembari Jokowi naik perahu naga di bendungan tersebut. "Dengan mengucap bismillahirahmanirahim Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,"kata Jokowi. Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare. Bendungan tersebut akan mengairi sawah-sawah di sejumlah kabupaten meliputi Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka. Jokowi berharap, kehadiran Bendungan Ladongi dapat memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan. "Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai yang namanya ketahanan pangan yang baik, kedaulatan pangan yang baik, dan kemandirian pangan yang baik,"ujar dia. Di samping sebagai irigasi, Bendungan Ladongi juga berpotensi

Modus Penyelundupan Narkoba ke Dalam Lapas Semarang Dengan Menggunakan Bola Tennis Digagalkan Petugas

Jakarta - Petugas berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba ke dalam Lapas Klas 1 Semarang. Modus penyelundupan ini dengan menggunakan bola tenis yang dibungkus dengan bungkusan berwarna cokelat lalu dilemparkan ke dalam lapas. Bungkusan tersebut ditemukan oleh petugas bernama Moh. Space dan Andi pada Rabu (15/12) malam. Bungkusan ini ditemukan petugas saat melakukan kontrol di area Branggang, tidak jauh dari pos pengamanan 3. Bungkusan itu diduga dilempar dari tembok luar lapas. Saat diperiksa, dalam bola tenis yang terbungkus lakban coklat ini ditemukan empat klip plastik warna putih diduga sabu seberat 18 gram, empat tablet pil Alprazolam 1mg, dan 10 tablet computer pil Trihex 2 miligram. Kalapas Klas I Semarang, Supriyanto, menyatakan, penemuan ini kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-PK.02.10.01 -1442 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penindakan Terhadap Peredaran Gelap Narkoba Pemasyarakatan. Pi

Pemerintah Meyakinkan Jika Peningkatan Kasus Covid-19 Akan Tetap Rendah Jelang Nataru

Jakarta - Pembatalan PPKM Degree 3 serentak di seluruh Indonesia pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang disambut baik masyarakat terutama yang hendak melakukan kegiatan berlibur . Pemerintah kemudian memutuskan untuk mengembalikan aturan PPKM sesuai dengan level yang berlaku di daerah masing-masing. Saat ini mayoritas kab/kota menerapkan PPKM Level 1 dan 2 tentu dengan pengetatan yang lebih longgar. Menanggapi kembalinya euforia masyarakat, Stafsus Kemenko Kemaritiman dan Investasi Mochammad Firman Hidayat mengatakan peningkatan kasus COVID-19 akan tetap rendah meski adanya peningkatan mobilitas. Hal ini disampaikannya dalam Live Corona Update bertajuk 'Gonta-ganti Kebijakan Pengetatan saat Nataru' yang ditayangkan di YouTube. "Kami yakin euforia masyarakat terjaga karena saya kira kita belajar dari pengalaman selama 2 tahun ini, pengalaman karena Delta sangat tidak mengenakkan banyak kasus meninggal, ekonomi mengalami penurunan drastis. Sej

RS Harapan Kita Mengklarifikasi Terkait Soal Haji Lulung Dibuat koma, Berikut Penjelasannya

Jakarta - Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus menjelaskan soal kabar bahwa Abraham Lunggana alias Haji Lulung 'dibuat koma' menyusul serangan jantung berulang yang dia alami. Yang dilakukan RS yakni memberikan obat-obatan agar bisa beristirahat. "Bukan dibuat koma, tapi diberikan obat-obat untuk ditidurkan, obat penenang. Bukan obat koma tapi penenang supaya lebih nyaman beliaunya,"ujar dia, saat dihubungi Jumat (3/12) malam. Haji Lulung saat ini, masih pemantauan tim dokter. Lantaran kondisinya yang belum stabil. Kondisi kesadarannya memang menurun. "Hasil serangan jantung berulang, sedang ada, masih belum stabil, masih dalam kondisi tidak stabil dan pemantauan tim kita,"ungkapnya. Ketika datang ke RS, keluhan yang disampaikan memang berupa rasa tidak nyaman dan sesak di dada. "Karena ya serangan jantung, dan kemudian tetap kita rawat dan mengalami perburukan. Itu saja,"terang dia. Ketika ditanyakan apakah