Militer China Buat Teknologi Internet 6G Untuk Misil Hypersonik

Jakarta - Para peneliti Universitas Tianjin di China sukses membuat teknologi 6G untuk melacak dan mendeteksi objek hipersonik.

Penemuan ini, menurut para peneliti, sangat penting untuk pertahanan nasional karena memungkinkan kita untuk melacak misil hipersonik.

Objek hipersonik merujuk kepada benda yang dapat bergerak lima kali lebih cepat daripada kecepatan suara, seperti misil atau kendaraan luar angkasa.

Karena objek hipersonik bergerak begitu cepat, gesekan antara bodi objek dan atmosfer menghasilkan selubung plasma lapisan gas panas terionisasi yang dikenal sebagai "penghalang hitam" karena dapat mengganggu gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi objek tersebut.

Namun, ternyata enggak semua gelombang elektromagnetik gagal menembus selubung plasma tersebut. Menurut eksperimen para peneliti, gelombang elektromagnetik di pita frekuensi tetahertz mampu menembus selubung plasma objek hipersonik.

Frekuensi tetahertz sendiri merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki spektrum antara 100 MHz hingga 1.000 GHz.

Gelombang elektromagnetik ini digunakan untuk teknologi internet mobile generasi ke-6 atau 6G, yang diprediksi dapat merevolusi komunikasi.

Nah, dalam penelitiannya, para peneliti Universitas Tianjin membangun perangkat laser yang dapat menghasilkan pancaran terahertz terus-menerus.

Mereka juga membuat version kendaraan luar angkasa dan memodelkan distribusi selubung plasma di berbagai kondisi penerbangan saat masuk kembali ke Bumi.


Hasilnya, para ilmuwan menemukan bahwa, dalam eksperimen pencitraan di lingkungan laboratoriu, gelombang terahertz frekuensi tinggi dapat menembus selubung plasma objek hipersonik secara efektif.

Gelombang terahertz dapat dengan mudah menembus selubung plasma yang dihasilkan oleh senjata hipersonik dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara atau bahkan lebih cepat "seolah-olah penghalang hitam tidak ada," menurut laporan South China Early morning Article.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan bahwa gelombang terahertz yang bakal dipakai 6G sangat penting untuk pertahanan nasional sebuah negara.

"Hasil simulasi dan eksperimen sebelumnya membuktikan potensi teknologi terahertz untuk deteksi kendaraan hipersonik, yang sangat penting untuk pertahanan nasional."

Sementara peluncuran komersial teknologi 6G masih jauh beberapa tahun ke depan, para ahli mengatakan generasi net mobile itu dapat menawarkan sejumlah aplikasi baru, seperti pemosisian dalam ruangan yang lebih akurat, kendaraan otomatis yang lebih baik, dan peningkatan konektivitas dalam penerbangan.

Terlepas dari kecepatan download information ratusan kali lebih cepat, web 6G juga menawarkan sensitivitas yang lebih tinggi.

Pada akhirnya, jaringan ini memungkinkan transmisi informasi biologis yang lebih baik seperti information dari napas yang dihembuskan dan kadar glukosa untuk memungkinkan diagnosis penyakit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bea Cukai Melakukan Beberapa Langkah

Lobster Biru yang Sangat Langka 1 dari 2 Juta Kemungkinan Ada Ditemukan Oleh Seorang Nelayan Inggris